Pengaruh
derivat vitamin D3 (B3CD) dengan postulat aktivitas anti-kanker pada kanker ovarium animal model
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menguji hipotesis bahwa calcidiol derivate B3CD memenuhi
syarat sebagai anti-kanker yang potensial secara in-vivo menggunakan model
xenograft[1]
kanker ovarium pada tikus, selain itu selektivitas dari B3CD terhadap
viabilitas dan proliferasi jalur sel kanker ovarium manusia resisten terhadap
kontrol jalur sel yang telah dianalisis secara in-vitro. B3CD menunjukkan jalur
sel cytotoxicity (antigen-antibodi) yang spesifik yang disaring lagi
oleh panel dari ovarium dan jalur sel carcinoma[2]
lainnya, endothelial dan sel-sel pengendali. B3CD, pada konsentrasi sub-cytotoxic,
memberikan efek yang kuat pada proliferasi SKOV-3[3]
sel kanker ovarium vs. fibroblast primer sebagaimana ditentukan oleh analisis incorporation
BrdU. Pengobatan dengan B3CD sebesar 0.5 μM menunjukkan kromatin yang
sangat kental dan inti terfragmentasi dalam SKOV-3 tetapi tidak pada fibroblast
primer. Induksi B3CD menyebabkan kematian sel (kanker) pada konsentrasi obat
yang rendah (≤ 0,5 pM) pada SKOV-3 sel kanker ovarium dimediasi oleh MAPK p38
jalur sinyal: Induksi B3CD mengekspresi sinyal p38 MAPK dan menyebabkan
pengaktivan pada sel SKOV-3 dan penghambatan sinyal p38 juga dikendalikan oleh
induksi B3CD pada kematian sel (kanker) secara in-vitro. Sebuah sel kanker animal
model (pada sel SKOV-3 manusia yang diderivatkan xenograft pada tikus) menunjukkan
bahwa pertumbuhan tumor pada beberapa tikus yang diobati dengan B3CD
menggambarkan pertumbuhan tumor yang tertunda atau bahkan terjadi regresi tumor
secara keseluruhan. B3CD memiliki sifat anti-kanker ovarium secara in-vivo
maupun in-vitro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar