Kamis, 28 Juni 2012

Tentang Ustadzah Erina . . .


Suatu pagi aku terbangun, dan aku sadar bahwa sebelumnya aku memimpikan seorang ustadzah, yg memang kami belum begitu kenal dan belum begitu akrab, aku juga tidak tau kenapa untuk ustadzah yg satu ini kisahnya "berbeda", baru beberapa kali masuk ke kelas, tapi aku merasa aku menemukan sesuatu, ada “klik” dengan cara beliau mengajar, bahasanya mengalir, enak di dengar dan aku bilang ke mb fira bahwa suara ustadzah erina ”empuk” didengar.  hehe, tidak meninggi kemudian merendah, tapi lancar mengalir dan enak untuk diikuti, dimengerti dan difahami.

Biasanya kalau udah seperti ini aku akan memperhatikan ustadzah tsb nggak berhenti-henti dan seperti ‘tersihir’ tersepona saat beliau mengajar, macam aku pernah begitu”tersihir” dan terpesona dengan  metode mengajar ustadzah nafisah yang sampai membuatku bisa membayangkan sesuatu , senyum-senyum dan terbengong-bengong sendiri melihat ustadzah nafisah yg asyik mengajar dan begitu menginspirasiku:”kelak kalau aku mengajar bahasa arab, aku juga ingin seperti beliau”.

Nah, ustadzahku yang baru beberapa kali mengajar dan langsung bisa membuat hatiku “klik” dan tertarik ini bernama ustadzah Erina, sewaktu di kelas aku lebih sering memilih tempat di deretan depan meja ustadzah, agar semangat dan ilmu ustadzah langsung kurasakan “nyetrum” ke dalam diriku.

Suatu kali untuk yang  kesekian kalinya, ustadzahku yang baru ini mengajar, dan untuk kesekian kalinya pula aku memandang beliau nggak berhenti-berhenti ketika beliau mengajar, laksana murid yang tersihir Seringkali maghfirah mengomentari:”Mbak dian ini lho kalau pas ustadzah nerangin ngeliatnya serius banget!” atau di suatu kali yang lain:”Mbak dian kalau ngeliatin ustadzah jangan gitu, nanti ustadzahnya grogi.” katanya. 

Biasanya kalau aku ngeliatin ustadzah lamaaaa gitu, kemudian ustadzah ngeliatin ke arah muridnya dan kalau pas ke arahku, aku langsung menunduk. Takut beradu mataku dengan mata ustadzah, atau takut ustadzah ngerasa kalau ta’perhatiin terus. Kemudian untuk yang sekian kalinya mb Maghfirah bilang di depan teman2: “Ini lho mb dian tuh kalau pas ustadzah nerangin diliatiiiin terus, nanti kalau ustadzah lihat Mbak Din, langsung Mb Din nunduk.” Hehe

Pagi itu adalah hari  terakhir pembekalan  PKKB-MPK di LPPM UGM, sekaligus hari pertama aku meninggalkan ma’had, tapi aku tetap mengerjakan tugas ta’bir dan menitipkan surat untuk ustadzah Erina melalui maghfirah. Malam sebelumnya ketika menulis surat izin itu, aku hampir-hampir nangis karena rasanya mau meninggalkan Ma’had, dan nggak tau kenapa “qodarullah” malamnya ustadzah erina muncul di mimpiku. Setelah memimpikan ustadzahku yang baru  itu, aku ingin mengirimkan sms ke beliau, tapi kuurungkan niatku mengingat kami belum kenal dan mungkin nanti ustadzahnya aneh dapat smsku  “ini siapa ya? Nomor baru dan belum kenal juga” . . . Tapi, bener-bener rasa ingin mengatakan sesuatu ke ustadzah baruku itu begitu membuatku terpacu untuk mencari nomor HP beliau, seingatku kutulis di buku ta’bir, tapi buku ta’birku nggak ketemu-ketemu, akhirnya ku SMS Roz minta nomor Ustadzah Erina. Roz membalas dan memberiku nomor HP Ustadzah Erina. Selanjutnya ku SMS-lah Ustadzah Erina, dengan SMS: 

 "Assalamu'alaikum wrwb.ya ustadazaty,ra'aituki fi ahlaamy,uhibbuki fillah yaa ustaaadzaty wa ad'ulloha 'asaa an yudiimallohu irtibaatha al-ukhuwah bainana.Min Din mstw 3"... "

Dan, benarlah bahwa seharian itu beliau tidak membalas SMSku, mungkin karena beliau juga aneh ya, dapat SMS dari orang yang tidak di kenal, bilang mimpiin dirinya lagi, hehe “nggak wajar” banget kali ya. Tapi, eitsss . . .buku ta’birku ketemu dan setelah cek punya cek  maasyaaALLAH ternyata nomor HP ustadzah erina yang dikirim Roz kemarin ke aku salah, ku klarifikasi ke Roz dan ternyata benar, Roz salah mengirimkan nomor. Akhirnya pagi itu ku kirimkan SMS ke nomor Ustadzah Erina yang shahih sekaligus aku mohon izin akan mengambil cuti semester ini. 

Siang hari setelah paginya aku SMS Ustadzah Erina ke nomor yang shahih tentang cerita mimpiku semalam, subhaanallah, aku senang sekali, hatiku senang tiada terkira ternyata Ustadzah rina membalas SMS-ku. 

Sms dari Ustadzah Erina pertama kalinya untukku:
Dari:
Usth.Erina 
+628XXXXXXXXXX        
Diterima:
29-02-2012
11:51
“Wa’alaikumussalam. Subhanallah. Wa ana uhibbuki fillah wa nahnu fi ri’ayatillah insyaAllah. Amma binnisbah addirosah, atamanna laki dawam-attaufiq wa-annajah”

Beberapa hari kemudian aku bermimpi lagi tentang ma’hadku . . .
 Aku bermimpi kalau ma’had mengadakan nasyath seperti biasanya ma’had mengadakan nasyath. Suasana di ma’had hari itu sangat riang, kali ini nasyathnya lain dari pada yang lain, nasyath kali ini kami menonton festival karnaval anak-anak di sekolah karakter, ada yang memakai kostum bermacam-macam, kostum drumben dan mayoretnya, warna-warni, etc dan anak-anak karnaval dengan riang. Para ustadzah dan teman-teman ma’had juga menonton dengan sangat riang, ada yang duduk dan ada yg berdiri. Yang kulihat jelas wajahnya  disana ada ustadzah eris berdiri menggendong alya’ putri terkecilnya, ustadzah erina menggendong putranya dan ustadzah latis dan nel berdiri tampak dari samping, di dalamnya aku melihat bersit bayangan teman2 ma’had yang juga bersuka cita.

Pagi itu aku terbangun dan merasa mimpiku aneh, mungkin karena sebelumnya aku membaca tentang sekolah karakter anak-anak, jadi mimpiku juga mengenai sekolah karakter anak-anak, tapi yang membuat aneh,adalah kenapa ma’had dan segala isinya yang masuk ke mimpiku feat karnaval sekolah karakter anak-anak, kan kurang nyambung ya . .….

Mungkin kurang nyambung…tapi kusadari bahwa memang dihatiku ada tempat untuk kedua hal yang mungkin dirasa kurang nyambung itu . . .

Tentu, ku SMS kembali Usth. Eris dan Ustadzah Erina tentang mimpiku:
Usth Eris balas: “Kangen ‘alya’ ya? Amah mulai besok senin ‘alya’ ikut umi ke ma’had. Boleh lo kalau mau nengokin . . . :-) :-) :-)
Sorenya Usth.Erina membalas: ‘afwan baru balas. Oiya, tentang mimpi dian, mungkin dian keingetan ma’had kali sebelum tidur?”
Hehe…memang benar kata Usth.Erina, nggak hanya sebelum tidur, setiap waktu juga dian selalu keinget ma’had. hehe

Aku sangat mencintai ma’hadku dan segala isinya, juga pendidikan karakter anak, mungkin aku teringat anak-anakku dulu sewaktu ngajar di Sekolah Alam, belajar hal itu sangat membuatku senang dan perhatian untuk kuselami merasakan keasyikan tersendiri ketika belajar menyelaminya, mungkin itu juga yang membuatku mimpi seindah itu tadi hehe

Suatu hari, aku sengaja datang ke ma’had untuk nengok dek alya’, dan di selasar masjid bertemu usth.erina yg mau pulang,dan bertanya: “Dian kalau pagi kosong ya?” udah nggak ngekos disini?” pertemuan kami singkat sekali, kemudian usth erina pamit karena mau jemput putranya. Pertemuanku dg usth eris dan ‘alya’pun singkat sekali, karena usth eris ternyata sudah mau pulang.”

 Gakpapa, Alhamdulillah :’) yang penting hari ini aku bisa ketemu dek ‘alya’,”bisikku dlm hati, di sepanjang perjalanan tadi aku hanya berdoa:”Ya Allah setidaknya, berilah aku nanti kesempatan untuk bertemu atau sekedar melihat dek ‘alya’ walaupun hanya sebentaaar sekali,” dan subhaanALLAH, ternyata ALLAH mengabulkan doaku, ALLAH memberiku kesempatan untuk melihat dek ‘alya’ walaupun hanya sebentar sekali. Alhamdulillah :-)  Lega . . .

Beberapa hari kemudian kukirim risalah melalui fb untuk pertama kalinya ke ustadzah erina, sebagai klarifikasi jawaban dian ketika pertemuan singkat di selasar kemarin, subhaanallah  inbox-ku dibalas, dan selanjutnya kami sering saling berkirim risalah, baik melalui fb maupun melalui SMS.


Beberapa waktu kemudian, aku berkunjung ke ma’had lagi untuk yg kedua kalinya, sengaja mau mengumpulkan kuis dr ustadzah erina tentang motivasi belajar bahasa arab, dsb. Subhanallah di selasar masjid ketemu usth eris dan ‘alya’. Usth eris bilang: “Mesti kalau pas anti kesini ‘alya’ udah mau pulang.” Kata beliau, kemudian kusampaikan bahwa aku ke ma’had mau mengumpulkan kuisnya usth erina (dapat bocoran kuis dari teman2, akhirnya dian ikut aja ngerjain hehe).
Lalu usth eris bilang:”Ha? ke ma’had Cuma mau ngumpulin ini?”.
 “Iya usth, jawabku.” Hehe. Dalam hatiku sebenarnya bukan hanya ini, ada yg lebih dari itu,  bisa melihat wajah ustaadzaat lagi, teman2 dan ma’had ini rasanya itu sudah lebih dari cukup bagiku. Disinilah sebenarnya cintaku . . . Kalian adalah cintaku . . .

Kenangan cinta untuk ustadzahku, Kuwang Merapi Yogyakarta, 28 Juni 2012 . . .


Tidak ada komentar:

Ya ALLAH . . .berilah aku sebuah hati yang sungguh mencintai-MU, sehingga aku dapat mencintainya dengan cinta-MU, bukan mencintainya sekedar cintaku . . .