Suatu pagi aku terbangun, dan aku sadar bahwa sebelumnya aku
memimpikan seorang ustadzah, yg memang kami belum begitu kenal dan belum begitu
akrab, aku juga tidak tau kenapa untuk ustadzah yg satu ini kisahnya
"berbeda", baru beberapa kali masuk ke kelas, tapi aku merasa aku
menemukan sesuatu, ada “klik” dengan cara beliau mengajar, bahasanya mengalir,
enak di dengar dan aku bilang ke mb fira bahwa suara ustadzah erina ”empuk”
didengar. hehe, tidak meninggi kemudian
merendah, tapi lancar mengalir dan enak untuk diikuti, dimengerti dan difahami.
Biasanya kalau udah seperti ini aku akan memperhatikan
ustadzah tsb nggak berhenti-henti dan seperti ‘tersihir’ tersepona saat beliau
mengajar, macam aku pernah begitu”tersihir” dan terpesona dengan metode mengajar ustadzah nafisah yang sampai
membuatku bisa membayangkan sesuatu , senyum-senyum dan terbengong-bengong
sendiri melihat ustadzah nafisah yg asyik mengajar dan begitu
menginspirasiku:”kelak kalau aku mengajar bahasa arab, aku juga ingin seperti
beliau”.
Nah, ustadzahku yang baru beberapa kali mengajar dan
langsung bisa membuat hatiku “klik” dan tertarik ini bernama ustadzah Erina,
sewaktu di kelas aku lebih sering memilih tempat di deretan depan meja
ustadzah, agar semangat dan ilmu ustadzah langsung kurasakan “nyetrum” ke dalam
diriku.
Suatu kali untuk yang
kesekian kalinya, ustadzahku yang baru ini mengajar, dan untuk kesekian
kalinya pula aku memandang beliau nggak berhenti-berhenti ketika beliau
mengajar, laksana murid yang tersihir Seringkali maghfirah mengomentari:”Mbak
dian ini lho kalau pas ustadzah nerangin ngeliatnya serius banget!” atau di
suatu kali yang lain:”Mbak dian kalau ngeliatin ustadzah jangan gitu, nanti
ustadzahnya grogi.” katanya.
Biasanya kalau aku ngeliatin ustadzah lamaaaa gitu, kemudian
ustadzah ngeliatin ke arah muridnya dan kalau pas ke arahku, aku langsung
menunduk. Takut beradu mataku dengan mata ustadzah, atau takut ustadzah ngerasa
kalau ta’perhatiin terus. Kemudian untuk yang sekian kalinya mb Maghfirah
bilang di depan teman2: “Ini lho mb dian tuh kalau pas ustadzah nerangin
diliatiiiin terus, nanti kalau ustadzah lihat Mbak Din, langsung Mb Din
nunduk.” Hehe
Pagi itu adalah hari terakhir
pembekalan PKKB-MPK di LPPM UGM, sekaligus
hari pertama aku meninggalkan ma’had, tapi aku tetap mengerjakan tugas ta’bir
dan menitipkan surat untuk ustadzah Erina melalui maghfirah. Malam sebelumnya
ketika menulis surat izin itu, aku hampir-hampir nangis karena rasanya mau
meninggalkan Ma’had, dan nggak tau kenapa “qodarullah” malamnya ustadzah erina muncul
di mimpiku. Setelah memimpikan ustadzahku yang baru itu, aku ingin mengirimkan sms ke beliau, tapi
kuurungkan niatku mengingat kami belum kenal dan mungkin nanti ustadzahnya aneh
dapat smsku “ini siapa ya? Nomor baru
dan belum kenal juga” . . . Tapi, bener-bener rasa ingin mengatakan sesuatu ke
ustadzah baruku itu begitu membuatku terpacu untuk mencari nomor HP beliau,
seingatku kutulis di buku ta’bir, tapi buku ta’birku nggak ketemu-ketemu,
akhirnya ku SMS Roz minta nomor Ustadzah Erina. Roz membalas dan
memberiku nomor HP Ustadzah Erina. Selanjutnya ku SMS-lah Ustadzah Erina,
dengan SMS:
"Assalamu'alaikum wrwb.ya ustadazaty,ra'aituki fi
ahlaamy,uhibbuki fillah yaa ustaaadzaty wa ad'ulloha 'asaa an yudiimallohu
irtibaatha al-ukhuwah bainana.Min Din mstw 3"... "
Dan,
benarlah bahwa seharian itu beliau tidak membalas SMSku, mungkin karena beliau
juga aneh ya, dapat SMS dari orang yang tidak di kenal, bilang mimpiin dirinya
lagi, hehe “nggak wajar” banget kali ya. Tapi, eitsss . . .buku ta’birku ketemu
dan setelah cek punya cek maasyaaALLAH ternyata
nomor HP ustadzah erina yang dikirim Roz kemarin ke aku salah, ku
klarifikasi ke Roz dan ternyata benar, Roz salah mengirimkan nomor.
Akhirnya pagi itu ku kirimkan SMS ke nomor Ustadzah Erina yang shahih sekaligus
aku mohon izin akan mengambil cuti semester ini.
Siang hari setelah paginya aku SMS Ustadzah Erina ke nomor
yang shahih tentang cerita mimpiku semalam, subhaanallah, aku senang sekali,
hatiku senang tiada terkira ternyata Ustadzah rina membalas SMS-ku.
Sms dari
Ustadzah Erina pertama kalinya untukku:
Dari:
Usth.Erina
+628XXXXXXXXXX
Diterima:
29-02-2012
11:51
“Wa’alaikumussalam. Subhanallah. Wa ana
uhibbuki fillah wa nahnu fi ri’ayatillah insyaAllah. Amma binnisbah addirosah,
atamanna laki dawam-attaufiq wa-annajah”
Beberapa hari kemudian aku bermimpi lagi tentang
ma’hadku . . .
Aku
bermimpi kalau ma’had mengadakan nasyath seperti biasanya ma’had mengadakan
nasyath. Suasana di ma’had hari itu sangat riang, kali ini nasyathnya lain dari
pada yang lain, nasyath kali ini kami menonton festival karnaval anak-anak di
sekolah karakter, ada yang memakai kostum bermacam-macam, kostum drumben dan
mayoretnya, warna-warni, etc dan anak-anak karnaval dengan riang. Para ustadzah
dan teman-teman ma’had juga menonton dengan sangat riang, ada yang duduk dan
ada yg berdiri. Yang kulihat jelas wajahnya
disana ada ustadzah eris berdiri menggendong alya’ putri terkecilnya,
ustadzah erina menggendong putranya dan ustadzah latis dan nel berdiri tampak
dari samping, di dalamnya aku melihat bersit bayangan teman2 ma’had yang juga
bersuka cita.
Pagi itu aku terbangun dan merasa mimpiku
aneh, mungkin karena sebelumnya aku membaca tentang sekolah karakter anak-anak,
jadi mimpiku juga mengenai sekolah karakter anak-anak, tapi yang membuat
aneh,adalah kenapa ma’had dan segala isinya yang masuk ke mimpiku feat karnaval
sekolah karakter anak-anak, kan kurang nyambung ya . .….
Mungkin kurang nyambung…tapi kusadari
bahwa memang dihatiku ada tempat untuk kedua hal yang mungkin dirasa kurang
nyambung itu . . .
Tentu, ku SMS kembali Usth. Eris dan
Ustadzah Erina tentang mimpiku:
Usth Eris balas: “Kangen ‘alya’ ya? Amah
mulai besok senin ‘alya’ ikut umi ke ma’had. Boleh lo kalau mau nengokin . . . :-) :-) :-)
Sorenya Usth.Erina membalas: ‘afwan baru
balas. Oiya, tentang mimpi dian, mungkin dian keingetan ma’had kali sebelum
tidur?”
Hehe…memang benar kata Usth.Erina, nggak
hanya sebelum tidur, setiap waktu juga dian selalu keinget ma’had. hehe
Aku sangat mencintai ma’hadku dan segala
isinya, juga pendidikan karakter anak, mungkin aku teringat anak-anakku dulu
sewaktu ngajar di Sekolah Alam, belajar hal itu sangat membuatku senang dan
perhatian untuk kuselami merasakan keasyikan tersendiri ketika belajar
menyelaminya, mungkin itu juga yang membuatku mimpi seindah itu tadi hehe
Suatu hari, aku sengaja datang ke ma’had
untuk nengok dek alya’, dan di selasar masjid bertemu usth.erina yg mau
pulang,dan bertanya: “Dian kalau pagi kosong ya?” udah nggak ngekos disini?”
pertemuan kami singkat sekali, kemudian usth erina pamit karena mau jemput
putranya. Pertemuanku dg usth eris dan ‘alya’pun singkat sekali, karena usth
eris ternyata sudah mau pulang.”
Gakpapa, Alhamdulillah :’) yang penting hari
ini aku bisa ketemu dek ‘alya’,”bisikku dlm hati, di sepanjang perjalanan tadi
aku hanya berdoa:”Ya Allah setidaknya, berilah aku nanti kesempatan untuk
bertemu atau sekedar melihat dek ‘alya’ walaupun hanya sebentaaar sekali,” dan
subhaanALLAH, ternyata ALLAH mengabulkan doaku, ALLAH memberiku kesempatan
untuk melihat dek ‘alya’ walaupun hanya sebentar sekali. Alhamdulillah :-) Lega . . .
Beberapa hari kemudian kukirim risalah
melalui fb untuk pertama kalinya ke ustadzah erina, sebagai klarifikasi jawaban
dian ketika pertemuan singkat di selasar kemarin, subhaanallah inbox-ku dibalas, dan selanjutnya kami sering
saling berkirim risalah, baik melalui fb maupun melalui SMS.
Beberapa waktu kemudian, aku berkunjung ke
ma’had lagi untuk yg kedua kalinya, sengaja mau mengumpulkan kuis dr ustadzah
erina tentang motivasi belajar bahasa arab, dsb. Subhanallah di selasar masjid
ketemu usth eris dan ‘alya’. Usth eris bilang: “Mesti kalau pas anti kesini
‘alya’ udah mau pulang.” Kata beliau, kemudian kusampaikan bahwa aku ke ma’had
mau mengumpulkan kuisnya usth erina (dapat bocoran kuis dari teman2, akhirnya
dian ikut aja ngerjain hehe).
Lalu usth eris bilang:”Ha? ke ma’had
Cuma mau ngumpulin ini?”.
“Iya usth, jawabku.” Hehe. Dalam hatiku
sebenarnya bukan hanya ini, ada yg lebih dari itu, bisa melihat wajah ustaadzaat lagi, teman2
dan ma’had ini rasanya itu sudah lebih dari cukup bagiku. Disinilah sebenarnya
cintaku . . . Kalian adalah cintaku . . .
Kenangan cinta untuk ustadzahku, Kuwang
Merapi Yogyakarta, 28 Juni 2012 . . .