Minggu, 08 Juli 2012

Aku ingin menghafal Qur'an . . . . . .


Alhamdulillah, hasil seleksi universitas Al-Azhar kemarin aku diterima non beasiswa, tapi aku memang sudah mengatakan bahwa jika aku tidak diterima beasiswa maka aku tidak akan berangkat, karena aku tau, pasti keberangkatanku kesana akan memberatkan orang2 yang membiayaiku, apalagi ini bukanlah kuliahku yg pertama. Setiap keputusan Allah adalah terbaik bagi hamba-Nya, dan aku yakin ALLAH telah siapkan ganti yg lebih baik bagiku. InsyaaALLAH .


Rencana selanjutnya sebenarnya aku ingin menghafal Al-Qur'an. Kata ustadzahku dalam bukunya Ust.Abdul Aziz bin AbdurRa'uf Al Hafidz, idealnya bagi orang yang sudah dewasa untuk menghafal Al-Qur'an adalah sebelum usia 25 tahun. Aku ingin masuk Ma'had Tahfizh di Surakarta. Ma'had Tahfidz ini pernah menjadi rencana dan mimpi yg kutulis dalam peta hidupku. Pasti aku akan senang sekali bisa belajar di Ma'had Tahfizh ini, apalagi disana ada Ustadzah-ku yg ketika  dulu pertama kali kami bertemu aku merasakan 'klik' dengan beliau. Aku juga tak ta kenapa hatiku ini mudah jatuh cinta dengan para ustadzah. Mungkin karena 'mereka menginspirasiku' untuk menjadi orang baik.

Aku juga ingat sebuah tulisan Ustadzah Erina, be a mother, that's its honour . . .dan persiapan pertamanya adalah menghafal qur'an. karena ibu yg memiliki hafalan qur'an akan menanamkan ayat-ayat qur'an kepada putra putrinya . . .

Saat kemarin aku berkunjung ke Ma'had tahfizh mencari informasi pendaftaran,
Ustadzah kaget melihatku. Ustadzah bilang kalau aku nyasar kok bisa sampai sana, ustadzah taukalau aku ketrima di Mesir dan UGM. Kemudian ustadzah bilang:"Ngapain disini? Sekolah sana. xixixi kututup mukaku dengan tas yg kubawa.Entah benar atau enggak, beliau menyindirku hehe . . .

Aku bilang kalau aku ingin masuk ma'had tahfizh. Beliau kaget: "Ha? kalau nggak ta' izinkan gimana?" Aku bilang:"Nggak ta' izinkan apanya? masuk ma'had antum? Mosok orang mau menghafal Qur'an kok nggak diizinkan. Astaghfirullah...."      Ustadzah menjawab: Ya seleksinya berdasarkan kesungguhan. Kalau sudah diterima nggak boleh mutus dijalan, kan banyak yg mhujat. Kujawab: Kan ustadzah pernah bilang "Ya pokoknya dicoba" Din nggak tau seberapa kemampuan Din, tapi ya pokoknya dicoba. Ustadzahku membalas: "Pokoknya dicoba maksudnya, mencoba banyak tilawah, mencoba menghafal sehari satu lembar dulu".                                                                          

        Aku tau maksud ustadzah mencoba banyak tilawah itu adalah tilawah 10 juz perhari untuk pemula yang masuk tahfizh disana. Kemudian aku menjawab: "Kalau menghafal sehari satu lembar insyaALLAH dian sudah bisa. Tapi kalau tilawah sehari 10 juz dian belum pernah nyoba. Ok deh, Din coba tilawah 10 juz malam ini. Kalau tidak bisa, dian terima ditolak masuk ma'had tahfizh antum"

Kali ini pertama kalinya aku berpayah-payah mengejar target tilawah 10 juz semalam, ternyata benar. Aku tidak bisa mengejarnya. Malam itu baru beberapa juz aku langsung ketiduran. Paginya aku mulai lagi tilawah 10 juz itu.


Dan kali ini adalah pertama kalinya dalam hidupku aku tilawah 10 juz dalam satu hari, kalau dihitung satu hari 24 jam, sebenarnya dalam sehari ini aku sudah membaca 12 juz, karena sebelum tidur aku membaca 2 juz dan bangun tidur membaca 10 juz, tapi sama ustadzah yg sebelum tidur udah nggak dihitung. Hari ini mulai dihitung hari baru. Aku tilawah mulai jam 04.30 sampai jam 10.50. Sebenarnya ustadzah Asniy mentarget dalam 6 jam aku bisa tilawah 10 juz, tapi ternyata waktunya kurang. Aku tilawah 10 juz memerlukan waktu 6 jam 20 menit.


Sebenarnya ditengah perjalanan tadi sempat mau nyerah, hatiku sibuk, rasanya berat banget, tapi ustadzah  bilang: "Tu kan baru segitu udah nyerah . . .", kemarin memang bliau bilang kalau seleksinya berdasarkan kesungguhan, kalau diterima beneran nggak mutus di jalan, dicoba tilawah yg banyak dan latihan menghafal 1 lembar sehari dulu untuk ukur kesanggupan. Bukan berarti masuk ma'had hanya sebagai coba2. Bikin pusing gurunya."kata beliau.xixixi. yang artinya bahwa kalau aku masuk tahfizh kemudian mutus di jalan sebelum lulus ujian 30 juz, ustadzahku bakalan ikut pusing. Hehehe

Teruslah membaca jika Azzam itu ada,
berhenti disini jika tiada anganmu kesana,
selalu dan selalu mengingatkan,
gambaran surga tertinggi yang dipenuhi dipan-dipan indah . . .

Akhirnya aku tidak menyerah, kulanjutkan bacaanku hingga akhir. Alhamdulillah bisa. Dan ketika selesai 10 juz itu, rasanya hatiku yg sebelumnya sibuk dan bayak pikiran menjadi tenang, rasanya lebih baik, lebih nyaman, lebih tentran, lega dan puasss . . . .mungkin itu yg dimaksud Ibu Nunung Bintari dalam seminar menjadi guru dan orang tua luar biasa di UIN kemarin bahwa:"Pengaruh al-Qur'an itu sangat dahsyat...luar biasa..." Subhaanallah...kali ini aku begitu merasakannya . . .

Ku SMS ustadzahku: "Sudah selesai 10 juz. jazaakillahu khairan, ini adalah pertama kali dalam hidupku aku bisa tilawah sebanyak ini. Nggak pernah nyangka . . ."

Aku menyampaikan padanya juga bahwa setelah selesai membaca 10 juz itu hatiku jadi lebih tentram, lebih nyaman dan lebih puass....dan rasanya sekarang aku memang mantap untuk memilih menghafal Al-Qur'an.
Aku ingin mempersiapkan diriku menjadi seorang ibu yg di dadanya tertanam ruhhh al-qur'an . . .semoga keputusanku ini membawa keberkahan bagi diriku, hidupku kedepan, orangtuaku, keluargaku, sahabat2ku, saudara2ku dan umat Islam. aamiiin . . .






Tidak ada komentar:

Ya ALLAH . . .berilah aku sebuah hati yang sungguh mencintai-MU, sehingga aku dapat mencintainya dengan cinta-MU, bukan mencintainya sekedar cintaku . . .